Rupiah Selasa Sore Melemah ke Posisi Rp9.595

Jakarta (ANTARA) - Mata uang rupiah melanjutkan pelemahan ke posisi
Rp9.595 per dolar AS pada Selasa sore masih dipicu dari khawatirnya
pelaku pasar keuangan terhadap krisis Eropa.
Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta
Selasa sore bergerak melemah sebesar 30 poin menjadi Rp9.595 dibanding
sebelumnya di posisi Rp9.565 per dolar AS.
"Fokus utama pasar masih pada Yunani dan Spanyol dimana penurunan
peringkat yang akan dilakukan Moody`s pada Spanyol menjadi `junk`
kemungkinan besar tetap akan dilakukan," kata Kepala Riset Monex
Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjut dia, fokus pasar juga tertuju pada hasil pertemuan
FOMC (The Federal Open Market Committee) dan data `non-farm payrolls`
AS yang akan diumumkan pada pekan ini.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Ruly Nova menambahkan, nilai
tukar rupiah kembali melemah, meski demikian ada upaya untuk membawa
mata uang domestik di bawah level Rp9.600 per dolar AS.

Ia menambahkan, berbagai isu dari Uni Eropa masih menjadi perhatian
pelaku pasar uang, sehingga potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS
masih tertahan.
Ia mengatakan, krisis Eropa yang masih berjalan membuat ekonomi global
bergerak melambat, dalam kondisi itu nilai tukar dolar AS masih
menjadi mata uang `safe haven`, sehingga membuat nilai tukar berisiko
sulit menguat.

"Penguatan nilai tukar domestik masih tertahan dikarenakan sentimen
negatif eksternal yang masih cukup kuat. Ditambah neraca perdagangan
dalam negeri yang belum positif," kata dia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Selasa (2/10) tercatat
mata uang rupiah bergerak menguat nilainya menjadi Rp9.583 dibanding
sebelumnya di posisi Rp9.593 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar